Alhamdulillah hampir dua tahun kota tercinta ini terbebas dari isu "bakso babi", namun kita harus tetpa waspada terhadap isu makan haram yang mungkin bisa muncul diluar perdiksi seperti bakso tikus, ayam babi, ayam tiren, mie kaki katak, gorengan plastik dan sebagainya. untuk memberikan ketenangan masyarakat Kota Bontang, insya Allah di tahun 2015 akan diselenggarakan pendampingan pengurusan sertifikat halal bagi pengusaha makanan di bontang oleh
Dinas Perindakop Kota bontang. Demikian informasi yang kami peroleh utusan Bappeda saat menghadiri acara musrembang di salah satu wilayah kerja kami.
Dinas Perindakop Kota bontang. Demikian informasi yang kami peroleh utusan Bappeda saat menghadiri acara musrembang di salah satu wilayah kerja kami.
Untuk menambah kehati-hatian kita, tidak ada salahnya kami ingatkan artikel kami tentang "bakso babi" sialhkan menyimaknya, semoga ada manfaatnya.
Heboh "Bakso Babi" makin santer dibicarakan pegawai beberapa
instansi di Kota Bontang termasuk Puskesmas Bontang Selatan dan Dinas
Kesehatan. Terlebih lagi setelah muncul di head line Tribun Kaltim, 31 Mei 2013halaman tribun bontang-sangatta "13 Pedagang Bakso Gunakan Daging Babi"
Isu ini masuk ke Puskesmas Bontang Selatan melalui BBM sejak empat
hari yang lalu dan ramai diperbincangkan hingga hari ini(31/5). sejak
itu para pegawai pengggemar bakso di kantor ini jadi galau. "makanya
kita sering beli kesitu.." kata seoranng pegawai dengan muka seolah
berdosa. "kalu habis puslinng kita singgah kesitu" yang lain menimpali
"gimana doong.." bahkan ada yag seolah tak percaya ingin lihat suratnya
seperti apa.
Keresahan pegawai yang juga keresahan mayoritas warga bontangg
tentunya, segera direspon oleh pemerintah Kota yang ingin menciptakan
manusia yang berbudi luhur dengan menggelarkonfernsi pers di kantor
Sekretarois Kota pada hari Kamis ,30 Mei 2013.
Bapak Sekkot Bontang, H. Asmuddin Hamzah mengatakan "Ini bukan
kasus pertama, tapi saya ingin kasus ini menjadi yang terakhir" beliau
juga meminta tim gabungan dari SKPD yang sudah terbenttuk untuk berkerja
semaksimal munggkin menuntaskan masalah ini.
Dari 21 sample yang diperiksa, 13 diantaranya positif mengandung
daging babi, namun Kepala Dinas Perikanan Kelautan dan Pertanian tidak
mauu menyebutkan nama-nama merka karena belum bisa dipastikan adanya
unsur kesengajaan oleh pedagang yang bersangkutan.
Hingga kini Dinas Perikanan belum bisa memastikan sumber daging babi yang beredar.
Demikian yang dimuuat Tribun Kaltim hari ini (Jumat,31/5)
Penggemar bakso jangan galao
Hati-hati dan tahan diri
Teliti sebelum membeli [admin]

Tidak ada komentar:
Posting Komentar